Rabu, 28 Mei 2008

BULLYING

Kekerasan dalam lembaga pendidikan kembali terjadi. Setelah STPDN/IPDN (lembaga kedinasan Depdagri), AKPOL (Akademi Kepolisian), STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) sekarang giliran STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) yang menambah daftar panjang kekerasan-kekerasan yang ada dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Sungguh ironis memang!! Di sebuah lembaga pendidikan yang notabene semua pihak yang ada di dalamnyamemiliki tingkat pendidikan dan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada lembaga-lembaga yang lain masihterjadi yang namanya BULLYING. Apa yang dimaksud dengan Bullying tersebut???

Ada banyak definisi mengenai bullying, terutama yang terjadi dalam konteks lain (tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual). Namun di sini penulis akan membatasi konteksnya dalam school bullying. Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Mereka kemudian mengelompokkan perilaku bullying ke dalam 5 kategori:

  • Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain)
  • Kontak verbal langsung (mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip)
  • Perilaku non-verbal langsung (melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya diertai oleh bullying fisik atau verbal).
  • Perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng).
  • Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal).

Dari beberapa penelitian sebelumnya, juga ditemukan perbedaan umur dan gender yang dapat mempengaruhi perilaku bullying. Pada usia 15 tahun, anak laki-laki ditemukan lebih cenderung mem-bully dengan kontak fisik langsung, sementara anak perempuan lebih cenderung mem-bully dengan perilaku tidak langsung. Namun tidak ditemukan perbedaan dalam kecenderungan melakukan bullying verbal langsung. Pada usia 18 tahun, kecenderungan anak laki-laki mem-bully dengan kontak fisik menurun tajam, dan kecenderungannya untuk menggunakan perilaku verbal langsung dan perilaku tidak langsung meningkat, meskipun anak perempuan masih tetap lebih tinggi kecenderungannya dalam hal ini.(di ambil dari POPsy! - Jurnal Psikologi Populer)


Mengapa Melakukan Bullying?

Seperti yang telah terjadi pada kasus IPDN, AKPOL, STTD, STIP dan sebagian kasus-kasus lainnya, bullying adalah sebuah siklus, dalam artian pelaku saat ini kemungkinan besar adalah korban dari pelaku bullying sebelumnya. Ketika menjadi korban, mereka membentuk skema kognitif yang salah bahwa bullying bisa ’dibenarkan’ meskipun mereka merasakan dampak negatifnya sebagai korban.

Mengapa seorang korban bisa kemudian menerima, bahkan menyetujui perspektif pelaku yang pernah merugikannya? Salah satu alasannya dapat diurai dari hasil survei: sebagian besar korban enggan menceritakan pengalaman mereka kepada pihak-pihak yang mempunyai kekuatan untuk mengubah cara berpikir mereka dan menghentikan siklus ini, yaitu pihak sekolah dan orangtua. Korban biasanya merahasiakan bullying yang mereka derita karena takut pelaku akan semakin mengintensifkan bullying mereka. Akibatnya, korban bisa semakin menyerap ’falsafah’ bullying yang didapat dari seniornya. Dalam skema kognitif korban yang diteliti oleh Riauskina dkk., korban mempunyai persepsi bahwa pelaku melakukan bullying karena

  • Tradisi
  • Balas dendam karena dia dulu diperlakukan sama (menurut korban laki-laki)
  • Ingin menunjukkan kekuasaan
  • Marah karena korban tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
  • Mendapatkan kepuasan (menurut korban perempuan)
  • Iri hati (menurut korban perempuan)

Adapun korban juga mempersepsikan dirinya sendiri menjadi korban bullying karena

  • Penampilan menyolok
  • Tidak berperilaku dengan sesuai
  • Perilaku dianggap tidak sopan
  • Tradisi

Apa Dampak dari Bullying?

Salah satu dampak dari bullying yang paling jelas terlihat adalah kesehatan fisik. Beberapa dampak fisik yang biasanya ditimbulkan bullying adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan sakit dada. Bahkan dalam kasus-kasus yang ekstrim seperti insiden yang terjadi di IPDN, STTD dan STIP dampak fisik ini bisa mengakibatkan kematian.

Dampak lain yang kurang terlihat, namun berefek jangka panjang adalah menurunnya kesejahteraan psikologis (psychological well-being) dan penyesuaian sosial yang buruk. Dari penelitian yang dilakukan Riauskina dkk., ketika mengalami bullying, korban merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam) namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga.

Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga muncul pada para korban. Mereka ingin pindah ke sekolah lain atau keluar dari sekolah itu, dan kalaupun mereka masih berada di sekolah itu, mereka biasanya terganggu prestasi akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah.

Yang paling ekstrim dari dampak psikologis ini adalah kemungkinan untuk timbulnya gangguan psikologis pada korban bullying, seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, dan gejala-gejala gangguan stres pasca-trauma (post-traumatic stress disorder). (di ambil dari POPsy! - Jurnal Psikologi Populer)

Bullying ternyata tidak hanya memberi dampak negatif pada korban, melainkan juga pada para pelaku. Bullying, dari berbagai penelitian, ternyata berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai akademik, dan tindakan bunuh diri.

Bullying juga menurunkan skor tes kecerdasan dan kemampuan analisis para siswa.

Para pelaku bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku kriminal, jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukan bullying. Karena itu, tindakan ini akan merusak generasi penerus di Indonesia.

Tidak dapat di pungkiri bullying atau kekerasan kebanyakan tejadi pada lembaga tinggi kedinasan yang menggunakan sistem semi militer sebagai sarana untuk mendidik bila tidak mau dikatakan "memaksa" siswa di lembaga tersebut untuk disiplin. Saya sendiri sebagai orang yang pernah di didik pada lembaga tinggi kedinasan tersebut pernah juga meraskan bullying. Akan tetapi saya melihat dengan adanya sistem seperti itu siswa akan menjadi lebih teratur dan berusaha untuk memberikan yang terbaik selama menempuh pendidikan.asalkan kekerasan yang terjadi masih dalam tahap "wajar" meskipun yang namanya kekerasan itu tidak ada yang wajar.

Seiring perkembangan zaman, kekerasan dalam dunia pendidikan memang harus dikurangi bahkan di hilangkan sama sekali karena pada zaman yang sudah semakin maju ini aspek akademis lah yang harus ditonjolkan. Sudah menjadi tugas kita semua untuk menghentikan terjadinya bullying di lembaga pendidikan. Memang pemerintah lah yang mempunyai peranan yang paling besar untuk itu semua, akan tetapi tanpa adanya kerjasama antara semua pihak termasuk juga dari korban sendiri mustahil bullying dapat dihentikan.

kata bijak hari ini

Apabila kamu tidak dapat memberikan kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai ahlak yang baik.
(Nabi Muhammad SAW)

Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia di dalam kehidupannya adalah terus-menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka akan membuat kesalahan
(Elbert Hubbard)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,
tetapi bangkit kembali setiap kali jatuh.
(Confusius)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
(Thomas Alva Edison)

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebig bijaksana daripada sebelumnya.
(Alexander Pope)

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.
(Kahlil Gibran)

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak pernah diketahui orang lain.
(William Wordsworth)

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis, dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum
(Mahatma Gandhi)

Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan,
Keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian,
Keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih.
(Lao Tse)

Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil dipandanganya walaupun bagaimana besarnya.
(Jalinus At Thabib)

Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala marah.
(Nabi Muhammad SAW)

Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mula berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan.
(Sir Francis Bacon)

Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan.
(Johan Wolfgang Goethe)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil;
Kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.
(Evelyn Underhill)

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.
(Andrew Jackson)

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai.
(Schopenhauer)

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan
hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan,
entah mereka menyukainya atau tidak.
(Aldus Huxley)

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.
(Ernest Newman)

Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik.
Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang terbaik.
(Robert Hall)

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika mulai sekarang, tahun depan anda tak akan mengetahui masa depan jika anda menunggu-nunggu.
(William Feather)

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.
(Dale Carnegie)

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain.
(Cicero)

Tiga sifat manusia yang merusak adalah kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
(Nabi Muhammad SAW)

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu
(Benjamin Franklin)

Kerendahan hati menuntun pada kekuatan bukan kelemahan. Mengakui kesalahan dan melakukan perubahan atas kesalahan adalah bentuk tertinggi
dari penghormatan pada diri sendiri.
(John Mccloy)

Apa pun tugas hidup anda, lakukanlah dengan baik.
Seseorang semestinya melakukan pekerjaannya sedemikian baik sehingga mereka yang masih hidup, yang sudah mati, dan yang belum lahir tidak mampu melakukannya lebih baik lagi
(Martin Luther King)

Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua: yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya.
(John Charles Salak)

Kebahagiaan anda tumbuh berkembang manakala anda turut membantu orang lain. Namun bilamana anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman; harus disirami setiap hari dengan sikap dan tindakan memberi
(John Donal Waltrers)

Ada dua macam manusia di dunia ini, mereka yang mencari alasan dan mereka mencari keberhasilan. Orang yang mencari alasan mengapa pekerjaannya tidak selesai, dan orang yang mencari keberhasilan selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya dapat diselesaikan.
(Alan Cohen)

Agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam hidup ini, anda harus mendengar jiwa anda. Untuk dapat melakukannya, anda perlu merasakan kesenyapan; yang ditakuti oleh sebagian besar orang, karena dalam kesunyian anda dapat mendengar kebenaran dan melihat pemecahan-pemecahan.
(Deepak Chopra)

Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja; siapa tahu pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang kau cintai.
(Imam ALI RA)

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil.
Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki
(Mahatma Gandhi)

3 Sifat Manusia. Tiga sifat manusia yang merusak adalah,kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti,serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
(Nabi Muhammad SAW)

Kebencian dan Dendam. Kebencian atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak Anda sukai. Tetapi setiap hari dan setiap malam dalam kehidupan Anda, perasaan itu menggerogoti Anda.
(Norman Vincent Peale)

Maafkan. Maafkanlah musuh-musuh anda, tapi jangan pernah melupakan nama-namanya.
(John F.Kennedy)

Mulut Anda. Lebih baik menjaga mulut anda tetap tertutup dan membiarkan orang lain menganggap anda bodoh, daripada membuka mulut anda dan menegaskan semua anggapan mereka.
(Mark Twain)

Pelajaran. Aku telah belajar untuk diam dari orang yang banyak omong, belajar toleran dari orang yang tidak toleran, dan belajar menjadi ramah dari orang yang tak
ramah; namun, sungguh aneh, aku tak berterima kasih pada orang-orang ini.

(Kahlil Gibran)

Kebenaran. Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati.
(Caleb Charles Colton)

Letak Kepuasan. Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki.
(Mahatma Gandhi)

Keyakinan. Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan.
(Sir Francis Bacon)

Ilmu dan Budi. Sebuah tong yang penuh dengan pengetahuan belum tentu sama nilainya dengan setetes budi.
(Phytagoras)

Sukses. Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak; dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi.
(Jawaharlal Nehru)

Inspirasi dan Tindakan. Kita seharusnya diajar untuk tidak menunggu inspirasi untuk memulai sesuatu. Tindakan selalu melahirkan inspirasi. sedangkan inspirasi jarang diikuti dengan tindakan.
(Frank Tibolt)

Jadilah Manusia.... Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
(Mahatma Gandhi)

Berdoa Dalam Kegembiraan. Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.
(Kahlil Gibran)

note: diambil dari beberapa sumber