Selasa, 03 Juni 2008

BLT. Suatu masalah atau solusi????

BLT. Suatu masalah atau solusi????

Minyak bumi. Salah satu sumber energy yang tidak akan dapat diperbarui. Permasalahan minyak bumi tidak hanya terjadi di Indonesia akan tetapi bahkan sudah menjadi permasalahan dunia. Di saat kebutuhan akan minyak dunia yang semakin tinggi, jumlah persediaan minyak di dunia semakin berkurang dan tidak mungkin bertambah. Ini dikarenakan pertumbuhan industry yang terjadi di Negara China dan India yang mempengaruhi kebutuhan akan minyak dunia dan semakin larutnya perang di Irak yang berdampak pada persediaan minyak dunia.

Berdasarkan teori hukum permintaan, seiring meningkatnya kebutuhan dan permintaan akan minyak dan jumlah persediaan minyak yang semakin menipis maka secara otomatis harga minyak dunia juga mengalami kenaikan. Dari harga minyak dunia yang hanya berkisar $ 90 US per barel pada tahun lalu yang kemudian meningkat menjadi $ 130 US per barel pada pertengahan tahun ini. Secara tidak langsung meningkatnya harga minyak dunia akan mempengaruhi perekonomian dunia secara global termasuk perekonomian di Indonesia. Dalam APBN Indonesia tahun 2008 ini harga minyak dunia diperkirakan hanya berkisar di harga $ 90 US per barel dan oleh karena itu pemerintah memberikan subsidi BBM kepada rakyat sehingga dalam APBN dipatok pada harga sekitar $ 60 US per barel (setelah di subsidi). Akan tetapi seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia maka mau tidak mau pemerintah harus mengubah subsidi tersebut sehingga pemerintah menaikkan patokan harga minyak yang berkisar pada harga $ 98 US (setelah di subsidi dari harga minyak dunia yang berkisar $ 130 US per barel). Upaya menaikkan harga minyak tersebut semata-mata hanyalah untuk menyelamatkan APBN sehingga dengan adanya kenaikan harga minyak dunia tidak akan memberatkan APBN. Dengan adanya kenaikan harga tersebut maka Negara bisa melakukan penghematan anggaran sampai dengan 132 triliun rupiah atau sama dengan empat kali besarnya anggaran pendidikan di Negara ini.

Dengan adanya penghematan anggaran yang begitu besar maka seharusnya pemerintah tetap memperhatikan nasib rakyat miskin di Negara ini yang jumlahnya hampir 40 juta jiwa. Salah satu usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah sebagai konsekuensi dengan adanya kenaikan harga BBM adalah adanya bantuan langsung tunai (BLT). Akan tetapi dalam pelaksanaan program ini terdapat berbagai kelemahan-kelemahan diantaranya adalah masyarakat akan senantiasa menunggu bantuan dari pemerintah, menjadikan masyarakat mempunyai mental peminta, distribusi yang tidak tepat sasaran hingga menculnya peluang terjadinya KKN dalam penyelenggaraan program BLT ini.

Tak dapat dimungkiri transfer tunai ini memiliki pengaruh, baik yang diinginkan maupun yang tak diinginkan, terhadap kehidupan kaum miskin dan perekonomian setempat di mana mereka tinggal.
Berdasarkan observasi yang dilakukan Devereux (2002), ada empat kesimpulan program serupa BLT di berbagai negara yakni:

1) BLT yang diterima jumlahnya per kepala kecil hanya memiliki pengaruh yang tak signifikan jika dibandingkan dengan BLT dalam jumlah yang moderat. BLT hanya akan memiliki dampak yang berarti dalam bentuk investasi produktif jika jumlah per kepala BLT yang diterima lebih dari cukup untuk memenuhi konsumsi yang mendesak.

2) BLT yang ditujukan sebagai intervensi consumption-smoothing dapat mencapai hasil yang berarti jika diberikan dengan volume yang cukup yang akan mendorong perdagangan lokal, menciptakan efek pengganda, menurunkan harga, dan meningkatkan daya beli masyarakat setempat.

3) Pentingnya pemahaman akan konteks sosiokultural dalam pemberian BLT. Program jaring pengaman sosial ini lebih dari sekadar transfer dari kalangan masyarakat yang mampu terhadap kalangan masyarakat miskin. BLT ini juga memiliki implikasi akan relasi kekuasaan yang memiliki berbagai dampak yang tak terlihat di masyarakat.BLT yang mengesampingkan pertimbangan terhadap aspek sosiokultural akan berujung pada ketidakoptimalan dan memiliki dampak negatif jika program BLT ini tidak sensitif terhadap kebutuhan- kebutuhan dan hambatanhambatan nyata yang dihadapi masyarakat yang akan diberikan BLT tersebut.

4) Pemberian BLT yang tanpa diiringi transformasi struktural akan berujung kepada ketidaksinambungan dalam upaya mengentaskan kemiskinan.Umumnya argumentasi yang kerap diungkapkan adalah orang miskin menjadi miskin karena mengalami kekurangan pendapatan dan tak memiliki aset.Hal ini hanya merupakan deskripsi dari gejala kemiskinan, bukan akar penyebab kemiskinan itu sendiri.

(Teddy Lesmana Peneliti pada Pusat Penelitian Ekonomi LIPI)

Mungkin Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai perwujudan tipe kedua BLT yang disampaikan Devereux dan merupakan program terbaik sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM di negeri ini. Akan tetapi perlu diperlukan peranan yang lebih besar lagi dari pemerintah agar program ini benar-benar berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi rakyat miskin di Indonesia. Diantaranya pemerintah harus memberikan penjelasan dengan baik bagaimana seharusnya uang tersebut digunakan dan memberikan penjelasan maupun penyuluhan agar masyarakat tidak selalu terus menerus bergantung dengan bantuan ini.

Sebenarnya penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah melalui kenaikan harga BBM akan lebih bermanfaat apabila anggaran tersebut di alokasikan pada anggaran pendidikan. Misalkan dengan penghematan tersebut pemerintah bisa memberikan pendidikan gratis (ataupun kalau belum bisa gratis minimal mengurai biaya pendidikan) di seluruh negeri sehingga tingkat sumber daya manusia (SDM) di negeri ini bisa meningkat. Apabila tingkat SDM sudah meningkat maka dengan adanya bantuan meskipun jumlahnya itu kecil diharapkan masyarakat tersebut dapat mendayagunakan bantuan yang kecil itu untuk sesuatu yang besar dan bermanfaat bagi dirinya sendiri.

Kalau kita melihat masyarakat miskin yang ada di negeri ini kebanyakan memang mempunyai tingkat pendidikan yang masih rendah. Sehingga kalaupun mereka diberi bantuan pasti mereka hanya memikirkan kebutuhan mereka saat ini saja tanpa memikirkan kebutuhan mereka yang akan datang seperti pendidikan anak-anaknya. Mereka tidak akan pernah memikirkan apa yang akan di makan untuk besok yang penting hari ini bisa makan. Oleh karena itu permasalah menangani kemiskinan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya melainkan peranan dari semua pihak baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat itu sendiri.

Kenaikan harga BBM memang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Akan tetapi perbedaan pendapat tersebut bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan. Apalagi sampai-sampai pro dan kontra tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi mereka misalnya untuk kepentingan politik. Akan lebih baik kalau pihak-pihak yang berpendapat tersebut duduk dalam satu forum yang kemudian bisa menghasilkan kebijakan yang lebih bermanfaat untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang memang sudah mengakar di Negara kita ini. Kita sebagai warga Negara yang baik seharusnya mempercayai bahwa yang dilakukan oleh pemerintah semata-mata hanya untuk kemakmuran seluruh elemen masyarakat di negeri ini. Namun apabila memang kebijakan yang diambil tersebut sangat jauh dari harapan dan cita-cita negeri ini maka sudah seharusnya kita mengingatkan pemerintah untuk kembali pada jalurnya dengan catatan pemberian peringatan tersebut tidak melanggar etika dan moral negeri ini yang menjunjung tinggi etika dan adat istiadat ketimuran. Tidak dilakukan dengan demonstrasi-demonstyrasi yang berujung pada tindakan anarkis dan merusak fasilitas umum. Jangan malu untuk melihat dan belajar dari bangsa lain yang bisa bangkit dari keterpurukan mereka. Untuk pemerintah sendiri harus lebih berani dalam mengambil kebijakan dan jangan mau di setir oleh pihak asing dalam menjalankan pemerintahan. Pemerintah kita harus punya prinsip, keteguhan dan wibawa sehingga pihak-pihak asing tidak mencampuri urusan dalam negeri kita. Bangsa ini harus belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat di masa lalu. Yang lebih penting lagi adalah kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa demi kejayaan Negara INDONESIA.

Yudha .d. Andrianto

Minggu, 01 Juni 2008

PNPM Mandiri (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat)

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan kemiskinan juga mulai luntur. Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007. Melaui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan.

Pelaksanaan PNPM Mandiri tahun 2007 dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi; Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan; dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah daerah. Pelaksanaan PNPM Mandiri 2008 juga akan diprioritaskan pada desa-desa tertinggal.

Dengan pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat ke dalam kerangka kebijakan PNPM Mandiri, cakupan pembangunan diharapkan dapat diperluas hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir. Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan yang selama ini sering berduplikasi antar proyek diharapkan juga dapat diwujudkan. Mengingat proses pemberdayaan pada umumnya membutuhkan waktu 5-6 tahun, maka PNPM Mandiri akan dilaksanakan sekurang-kurangnya hingga tahun 2015. Hal ini sejalan dengan target waktu pencapaian tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs). Pelaksanaan PNPM Mandiri yang berdasar pada indikator-indikator keberhasilan yang terukur akan membantu Indonesia mewujudkan pencapaian target-target MDGs tersebut.

Apa itu PNPM mandiri???????

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah :

  1. PNPM Madiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
  2. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

TUJUAN PNPM Mandiri


Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program PNPM Mandiri ini adalah :

  1. Tujuan Umum
    • Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.
  1. Tujuan Khusus
    • Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.
    • Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel.
    • Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor)
    • Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
    • Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.
    • Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal.
    • Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

Pendekatan Program PNPM-MANDIRI

Pendekatan atau upaya-upaya rasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan program adalah pembangunan yang berbasis masyarakat dengan :

  • Menggunakan kecamatan sebagai lokus program untuk mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program.
  • Memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambil kebijakan dan pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal.
  • Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan partisipatif.
  • Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik sosial, budaya dan geografis.
  • Melalui proses pemberdayaan yang terdiri dari atas pembelajaran, kemandirian dan keberlanjutan.

RUANG LINGKUP PNPM-MANDIRI

Ruang lingkup kegiatan PNPM-MANDIRI pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat, meliputi :

  • Penyediaan dan perbaikan pasarana/sarana lingkungan permukiman, sosial dan ekonomi secara kegiatan padat karya.
  • Penyediaan sumberdaya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar diberikan bagi kaum perempuan untuk memanfaatkan dana bergulir ini.
  • Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang bertujuan mempercepat pencapaian target MDGs.
  • Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.

Rangkaian Proses Pemberdayaan Masyarakat

Rangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui komponen program sebagai berikut :

  • Pengembangan Masyarakat.

Komponen Pengembangan Masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang terdiri dari pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan dan pemeliharaan hasil-hasil yang telah dicapai.

Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, diesediakan dana pendukung kegiatan pembelajaran masyarakat, pengembangan relawan dan operasional pendampingan masyarakat; dan fasilitator, pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada saat awal pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat adalah yang utama sebagai motor penggerak masyarakat di wilayahnya.

  • Bantuan Langsung Masyarakat

Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan terutama masyarakat miskin.

  • Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal

Komponen Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pelaku Lokal adalah serangkaian kegiatan yang meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal/kelompok perduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini diantaranya seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara selektif dan sebagainya.

  • Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program

Komponen ini meliputi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen, pengendalian mutu, evaluasi dan pengembangan program.

(sumber: Sekretariat Tim Pengendali PNPM Mandiri)

Rabu, 28 Mei 2008

BULLYING

Kekerasan dalam lembaga pendidikan kembali terjadi. Setelah STPDN/IPDN (lembaga kedinasan Depdagri), AKPOL (Akademi Kepolisian), STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) sekarang giliran STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) yang menambah daftar panjang kekerasan-kekerasan yang ada dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Sungguh ironis memang!! Di sebuah lembaga pendidikan yang notabene semua pihak yang ada di dalamnyamemiliki tingkat pendidikan dan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada lembaga-lembaga yang lain masihterjadi yang namanya BULLYING. Apa yang dimaksud dengan Bullying tersebut???

Ada banyak definisi mengenai bullying, terutama yang terjadi dalam konteks lain (tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual). Namun di sini penulis akan membatasi konteksnya dalam school bullying. Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Mereka kemudian mengelompokkan perilaku bullying ke dalam 5 kategori:

  • Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain)
  • Kontak verbal langsung (mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip)
  • Perilaku non-verbal langsung (melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya diertai oleh bullying fisik atau verbal).
  • Perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng).
  • Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal).

Dari beberapa penelitian sebelumnya, juga ditemukan perbedaan umur dan gender yang dapat mempengaruhi perilaku bullying. Pada usia 15 tahun, anak laki-laki ditemukan lebih cenderung mem-bully dengan kontak fisik langsung, sementara anak perempuan lebih cenderung mem-bully dengan perilaku tidak langsung. Namun tidak ditemukan perbedaan dalam kecenderungan melakukan bullying verbal langsung. Pada usia 18 tahun, kecenderungan anak laki-laki mem-bully dengan kontak fisik menurun tajam, dan kecenderungannya untuk menggunakan perilaku verbal langsung dan perilaku tidak langsung meningkat, meskipun anak perempuan masih tetap lebih tinggi kecenderungannya dalam hal ini.(di ambil dari POPsy! - Jurnal Psikologi Populer)


Mengapa Melakukan Bullying?

Seperti yang telah terjadi pada kasus IPDN, AKPOL, STTD, STIP dan sebagian kasus-kasus lainnya, bullying adalah sebuah siklus, dalam artian pelaku saat ini kemungkinan besar adalah korban dari pelaku bullying sebelumnya. Ketika menjadi korban, mereka membentuk skema kognitif yang salah bahwa bullying bisa ’dibenarkan’ meskipun mereka merasakan dampak negatifnya sebagai korban.

Mengapa seorang korban bisa kemudian menerima, bahkan menyetujui perspektif pelaku yang pernah merugikannya? Salah satu alasannya dapat diurai dari hasil survei: sebagian besar korban enggan menceritakan pengalaman mereka kepada pihak-pihak yang mempunyai kekuatan untuk mengubah cara berpikir mereka dan menghentikan siklus ini, yaitu pihak sekolah dan orangtua. Korban biasanya merahasiakan bullying yang mereka derita karena takut pelaku akan semakin mengintensifkan bullying mereka. Akibatnya, korban bisa semakin menyerap ’falsafah’ bullying yang didapat dari seniornya. Dalam skema kognitif korban yang diteliti oleh Riauskina dkk., korban mempunyai persepsi bahwa pelaku melakukan bullying karena

  • Tradisi
  • Balas dendam karena dia dulu diperlakukan sama (menurut korban laki-laki)
  • Ingin menunjukkan kekuasaan
  • Marah karena korban tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
  • Mendapatkan kepuasan (menurut korban perempuan)
  • Iri hati (menurut korban perempuan)

Adapun korban juga mempersepsikan dirinya sendiri menjadi korban bullying karena

  • Penampilan menyolok
  • Tidak berperilaku dengan sesuai
  • Perilaku dianggap tidak sopan
  • Tradisi

Apa Dampak dari Bullying?

Salah satu dampak dari bullying yang paling jelas terlihat adalah kesehatan fisik. Beberapa dampak fisik yang biasanya ditimbulkan bullying adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan sakit dada. Bahkan dalam kasus-kasus yang ekstrim seperti insiden yang terjadi di IPDN, STTD dan STIP dampak fisik ini bisa mengakibatkan kematian.

Dampak lain yang kurang terlihat, namun berefek jangka panjang adalah menurunnya kesejahteraan psikologis (psychological well-being) dan penyesuaian sosial yang buruk. Dari penelitian yang dilakukan Riauskina dkk., ketika mengalami bullying, korban merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam) namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga.

Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga muncul pada para korban. Mereka ingin pindah ke sekolah lain atau keluar dari sekolah itu, dan kalaupun mereka masih berada di sekolah itu, mereka biasanya terganggu prestasi akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah.

Yang paling ekstrim dari dampak psikologis ini adalah kemungkinan untuk timbulnya gangguan psikologis pada korban bullying, seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, dan gejala-gejala gangguan stres pasca-trauma (post-traumatic stress disorder). (di ambil dari POPsy! - Jurnal Psikologi Populer)

Bullying ternyata tidak hanya memberi dampak negatif pada korban, melainkan juga pada para pelaku. Bullying, dari berbagai penelitian, ternyata berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai akademik, dan tindakan bunuh diri.

Bullying juga menurunkan skor tes kecerdasan dan kemampuan analisis para siswa.

Para pelaku bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku kriminal, jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukan bullying. Karena itu, tindakan ini akan merusak generasi penerus di Indonesia.

Tidak dapat di pungkiri bullying atau kekerasan kebanyakan tejadi pada lembaga tinggi kedinasan yang menggunakan sistem semi militer sebagai sarana untuk mendidik bila tidak mau dikatakan "memaksa" siswa di lembaga tersebut untuk disiplin. Saya sendiri sebagai orang yang pernah di didik pada lembaga tinggi kedinasan tersebut pernah juga meraskan bullying. Akan tetapi saya melihat dengan adanya sistem seperti itu siswa akan menjadi lebih teratur dan berusaha untuk memberikan yang terbaik selama menempuh pendidikan.asalkan kekerasan yang terjadi masih dalam tahap "wajar" meskipun yang namanya kekerasan itu tidak ada yang wajar.

Seiring perkembangan zaman, kekerasan dalam dunia pendidikan memang harus dikurangi bahkan di hilangkan sama sekali karena pada zaman yang sudah semakin maju ini aspek akademis lah yang harus ditonjolkan. Sudah menjadi tugas kita semua untuk menghentikan terjadinya bullying di lembaga pendidikan. Memang pemerintah lah yang mempunyai peranan yang paling besar untuk itu semua, akan tetapi tanpa adanya kerjasama antara semua pihak termasuk juga dari korban sendiri mustahil bullying dapat dihentikan.

kata bijak hari ini

Apabila kamu tidak dapat memberikan kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai ahlak yang baik.
(Nabi Muhammad SAW)

Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia di dalam kehidupannya adalah terus-menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka akan membuat kesalahan
(Elbert Hubbard)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,
tetapi bangkit kembali setiap kali jatuh.
(Confusius)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
(Thomas Alva Edison)

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebig bijaksana daripada sebelumnya.
(Alexander Pope)

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.
(Kahlil Gibran)

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak pernah diketahui orang lain.
(William Wordsworth)

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis, dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum
(Mahatma Gandhi)

Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan,
Keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian,
Keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih.
(Lao Tse)

Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil dipandanganya walaupun bagaimana besarnya.
(Jalinus At Thabib)

Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala marah.
(Nabi Muhammad SAW)

Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mula berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan.
(Sir Francis Bacon)

Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan.
(Johan Wolfgang Goethe)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil;
Kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.
(Evelyn Underhill)

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.
(Andrew Jackson)

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai.
(Schopenhauer)

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan
hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan,
entah mereka menyukainya atau tidak.
(Aldus Huxley)

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.
(Ernest Newman)

Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik.
Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang terbaik.
(Robert Hall)

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika mulai sekarang, tahun depan anda tak akan mengetahui masa depan jika anda menunggu-nunggu.
(William Feather)

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.
(Dale Carnegie)

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain.
(Cicero)

Tiga sifat manusia yang merusak adalah kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
(Nabi Muhammad SAW)

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu
(Benjamin Franklin)

Kerendahan hati menuntun pada kekuatan bukan kelemahan. Mengakui kesalahan dan melakukan perubahan atas kesalahan adalah bentuk tertinggi
dari penghormatan pada diri sendiri.
(John Mccloy)

Apa pun tugas hidup anda, lakukanlah dengan baik.
Seseorang semestinya melakukan pekerjaannya sedemikian baik sehingga mereka yang masih hidup, yang sudah mati, dan yang belum lahir tidak mampu melakukannya lebih baik lagi
(Martin Luther King)

Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua: yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya.
(John Charles Salak)

Kebahagiaan anda tumbuh berkembang manakala anda turut membantu orang lain. Namun bilamana anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman; harus disirami setiap hari dengan sikap dan tindakan memberi
(John Donal Waltrers)

Ada dua macam manusia di dunia ini, mereka yang mencari alasan dan mereka mencari keberhasilan. Orang yang mencari alasan mengapa pekerjaannya tidak selesai, dan orang yang mencari keberhasilan selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya dapat diselesaikan.
(Alan Cohen)

Agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam hidup ini, anda harus mendengar jiwa anda. Untuk dapat melakukannya, anda perlu merasakan kesenyapan; yang ditakuti oleh sebagian besar orang, karena dalam kesunyian anda dapat mendengar kebenaran dan melihat pemecahan-pemecahan.
(Deepak Chopra)

Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja; siapa tahu pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang kau cintai.
(Imam ALI RA)

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil.
Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki
(Mahatma Gandhi)

3 Sifat Manusia. Tiga sifat manusia yang merusak adalah,kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti,serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
(Nabi Muhammad SAW)

Kebencian dan Dendam. Kebencian atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak Anda sukai. Tetapi setiap hari dan setiap malam dalam kehidupan Anda, perasaan itu menggerogoti Anda.
(Norman Vincent Peale)

Maafkan. Maafkanlah musuh-musuh anda, tapi jangan pernah melupakan nama-namanya.
(John F.Kennedy)

Mulut Anda. Lebih baik menjaga mulut anda tetap tertutup dan membiarkan orang lain menganggap anda bodoh, daripada membuka mulut anda dan menegaskan semua anggapan mereka.
(Mark Twain)

Pelajaran. Aku telah belajar untuk diam dari orang yang banyak omong, belajar toleran dari orang yang tidak toleran, dan belajar menjadi ramah dari orang yang tak
ramah; namun, sungguh aneh, aku tak berterima kasih pada orang-orang ini.

(Kahlil Gibran)

Kebenaran. Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati.
(Caleb Charles Colton)

Letak Kepuasan. Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki.
(Mahatma Gandhi)

Keyakinan. Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan.
(Sir Francis Bacon)

Ilmu dan Budi. Sebuah tong yang penuh dengan pengetahuan belum tentu sama nilainya dengan setetes budi.
(Phytagoras)

Sukses. Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak; dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi.
(Jawaharlal Nehru)

Inspirasi dan Tindakan. Kita seharusnya diajar untuk tidak menunggu inspirasi untuk memulai sesuatu. Tindakan selalu melahirkan inspirasi. sedangkan inspirasi jarang diikuti dengan tindakan.
(Frank Tibolt)

Jadilah Manusia.... Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
(Mahatma Gandhi)

Berdoa Dalam Kegembiraan. Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.
(Kahlil Gibran)

note: diambil dari beberapa sumber